Akibat Rotasi Bumi
Akibat rotasi bumi adalah:
Sekali rotasi Bumi
memerlukan waktu sehari 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam.
a) Terjadinya
pergantian siang dan malam, bagian bumi yang menghadap ke matahri akan
mengalami siang hari dan baian yang membelakangi matahari mengalami malam hari.
Selama 12 jam akan bergantian yang tadinya malam berganti menjadi siang begitu
juga yang tadinya siang berganti malam.
b) Terjadinya gerakan semu matahari, matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat mengitari bumi, seolah-olah matahari terbit dari sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.
c) Terjadinya perbedaan waktu. Terdapat perbedaan waktu di tempat-tempat yang berbeda letak meridiannya. Setiap 1° berbeda 4 menit atau setiap 15° berbeda 1 jam. Atas dasar inilah diadakan pembagian wilayah waktu. Seperti di Indonesia daerah yang terletak antara 95° BT sampai 141° BT dibagi menjadi 3 wilayah waktu, yaitu:
b) Terjadinya gerakan semu matahari, matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat mengitari bumi, seolah-olah matahari terbit dari sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.
c) Terjadinya perbedaan waktu. Terdapat perbedaan waktu di tempat-tempat yang berbeda letak meridiannya. Setiap 1° berbeda 4 menit atau setiap 15° berbeda 1 jam. Atas dasar inilah diadakan pembagian wilayah waktu. Seperti di Indonesia daerah yang terletak antara 95° BT sampai 141° BT dibagi menjadi 3 wilayah waktu, yaitu:
1) Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) berada di
antara garis bujur 95°BT dan 105°BT
2) Waktu Indonesia Bagian Tengan (WITA) berada antara garis bujur 105°BT dan 120°BT
3) Waktu Indonesia Timur (WIT) berada di antar garis bujur 120°BT dan 135°BT
Kota Greenwich dekat London Inggris ditetapkan sebagai garis bujur 0°.
2) Waktu Indonesia Bagian Tengan (WITA) berada antara garis bujur 105°BT dan 120°BT
3) Waktu Indonesia Timur (WIT) berada di antar garis bujur 120°BT dan 135°BT
Kota Greenwich dekat London Inggris ditetapkan sebagai garis bujur 0°.
d. Terjadi
penggembungan di bagian tengah dan terjadi pemampatan di daerah kutub.
Revolusi dan Rotasi
Bulan
Waktu yang diperlukan adalah 365,25 hari atau 1 tahun. Bumu mengelilingi
matahari dalam orbt yang berbentuk elips.selama bergerak, sumbu bumi selalu miring.
Kemiringan itu membentuk sudut 66,5 terhadap ekliptika. Ekliptika adalah bidang
edar (orbit)bumi mengelilingi matahari.
Bulan adalah satelit
bumi. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berotasi pada porosnya,
beredar mengelilingi bumi, dan bersama bumi beredar mengelilingi matahari.
Periode revolusi bulan mengelilingi Bumi ternyata sama dengan periode
rotasinya. Artinya, kecepatan bulan mengitari bumi sama dengan rotasi pada
porosnya. Akibatnya, permukaan bulan terlihat dari bumi selalu sama. Sama
halnya dengan planet, bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi bulan
tampak terang pada malam hari. Ini dikarenakan bulan memantulkan cahaya dari
matahari. Penampakan bulan dari bumi tidak sama. Perubahan penampakan bulan
tersebut dinamakan fase-fase bulan, di antaranya bulan sabit, bulan purnama
bulan, bulan separuh, dan bulan susut.
1.
Hari pertama, Bulan berada pada posisi
0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi.
Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
2.
Hari keempat, Bulan berada pada posisi
45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut
Bulan sabit.
3.
Hari kedelapan, Bulan berada pada posisi
90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
4.
Hari kesebelas, Bulan berada pada posisi
135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan
cembung.
5.
Hari keempat belas, Bulan berada pada
posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut
Bulan purnama atau Bulan penuh.
6.
Hari ketujuh belas, Bulan berada pada
posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
7.
Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada
posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak
berbentuk setengah lingkaran.
8.
Hari kedua puluh lima, Bulan berada pada
posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada
45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke
kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan
baru.
Pasang
surut
Pasang surut (sering
disingkat pasut) adalah gerakan naik turunnya muka laut secara berirama yang
disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. Matahari mempunyai massa 27 juta
kali lebih besar dari massa bulan, tetapi jaraknya pun sangat jauh dari bumi
(rata-rata 149,6 juta km). Sedangkan bulan, sebagai satelit kecil, jaraknya
sangat dekat ke bumi (rata-rata 381.160 km). Dalam mekanika alam semesta, jarak
lebih menentukan daripada massa. Oleh karenanya pula bulan mempunyai peranan
yang lebih besar daripada matahari dalam menentukan pasang-surut.
Perhitungan-perhitungan matematis telah menunjukkan bahwa gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang-surut besarnya kurang lebih 2,2 kali lebih kuat daripada
gaya tarik matahari.
Karena adanya gaya tarik bulan yang sangat kuat, maka bagian bumi yang terdekat
ke bulan akan tertarik membengkak hingga perairan samudra di situ akan naik dan
menimbulkan pasang. Pada saat yang sama, bagian bola Bumi dibaliknya akan
mengalami keadaan serupa atau pasang pula. Sementara itu pada sisi lainnya yang
tegak lurus terhadap poros bumi-bulan, air samudra akan bergerak ke
samping hingga menyebabkan terjadinya keadaan surut disitu.
Bulan berputar mengelilingi bumi sekali dalam 24 jam 51 menit. Jika
faktor-faktor lain diabaikan maka suatu lokasi di Bumi akan mengalami dua kali
pasang dan dua kali surut dalam sehari. Dengan demikian tiap siklus
pasang-surut akan bergeser mundur 51 menit setiap hari.
Tentu saja teori tersebut diatas terlampau disederhanakan, karena sebetulnya
teori tersebut baru mendekati kebenaran dengan menggunakan anggapan-anggapan :
(1) jika seluruh permukaan bumi tertutup merata oleh laut, (2) jika hanya ada
pengaruh bulan saja, atau matahari saja, tetapi tidak keduanya bersama-sama,
(3) jika bulan dan matahari mempunyai orbit yang benar-benar berupa lingkaran
dan orbitnya tepat di atas khatulistiwa.
Dalam kenyataannya, anggapan-anggapan yang ideal itu tidak kita temukan.
Misalnya saja, laut tidak meliputi bumi ini secara merata, tetapi
terputus-putus oleh adanya benua dan pulau-pulau. Topografi dasar laut pun
tidak rata mendatar tetapi sangat bervariasi, dari palung sangat dalam, gunung
bawah laut, sampai paparan yang luas dan dangkal. Demikian pula ada selat yang
sempit dan panjang atau teluk berbentuk corong dengan dasar melandai dan
sebagainya. Kesemua ini menimbulkan penyimpangan dari kondisi yang ideal, dan
dapat menimbulkan ciri-ciri pasang-surut yang berbeda-beda dari suatu lokasi
itu ke lokasi lainnya.
Selain itu posisi kedudukan bulan dan matahari dalam orbit selalu berubah
relative terhadap bumi. Apabila bulan dan matahari berada kurang lebih pada
satu garis lurus dengan bumi, seperti pada saat bulan muda atau pada saat bulan
purnama, maka gaya tarik keduanya akan saling memperkuat. Dalam keadaan
demikian terjadilah pasang-surut purnama (Spring tide) dengan tinggi air yang
luar biasa, melebihi tinggi pasang yang umum. Pasang purnama adalah pasang yang
menunjukkan kisaran terbesar (baik naik maupun turun) dan terjadi bila bulan
dan matahari terletak sejajar sehingga kedua gayanya bergabung.
Sebaliknya, surutnya pun sangat rendah, hingga lokasi-lokasi tertentu dengan
pantai yang landai bisa menjadi kering sampai jauh kelaut. Tetapi jika bulan
dan matahari membentuk sudut siku-siku terhadap bumi maka gaya tarik keduanya
akan saling meniadakan. Akibatnya, perbedaan tinggi air antara pasang dan surut
hanya kecil saja, dan keadaan ini dikenal sebagai pasang perbani (Nead tide).
Selain itu orbit bulan dan matahari terhadap bumi tidaklah benar-benar
sirkuler, hingga kadang-kadang bulan dan matahari mendekat atau menjauh dari
bumi. Jika bulan atau matahari berada pada jarak terdekat terhadap bumi maka
pengaruhnya pun akan paling besar terhadap pasang-surut. Keadaannya akan lebih
kompleks lagi karena orbit bulan dan matahari tidaklah tegak lurus di atas
khatulistiwa melainkan condong.
Dilihat dari pola gerakan muka lautnya, pasang-surut di Indonesia dapat dibagi
menjadi empat jenis yakni pasang surut harian tunggal (diurnal tide), harian
ganda (semidiurnal tide) dan dua jenis campuran. Pada jenis tunggal hanya
terjadi satu kali pasang dan satu kali surut setiap hari. Pada jenis harian
ganda, tiap hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang tingginya
masing-masing hampir sama. Disamping itu, dikenal pula campuran dari keduanya,
meskipun jenis tunggal ataupun gandanya masih menonjol. Pada pasang-suurt
campuran condong ke harian ganda (mixed tide, prevailing semidiurnal), terjadi
dua pasang dan dua kali surut dalam sehari, tetapi berbeda dalam tinggi dan
waktunya. Sedangkan jenis campuran condong ke harian tunggal (mixed tide,
prevailing diurnal), pada jenis ini tiap hari terjadi satu kali pasang dan satu
kali surut tetapi kadang-kadang pula untuk sementara dengan dua kali pasang dan
dua kali surut, yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktunya.
Pasang-surut tidak hanya mempengaruhi lapisan di bagian teratas, melainkan
seluruh massa air. Energinya pun sangat besar. Di perairan-perairan pantai,
terutama di teluk-teluk atau selat-selat yang sempit, gerakan naik turun muka
air akan menimbulkan terjadinya arus pasang-surut. Biasanya arahnya kurang
lebih bolak-balik, misalnya jika muka air bergerak naik arus mengalir ke luar.
Di tempat-tempat tertentu arus pasang-surut ini cukup kuat.
Angina
darat dan angina laut
Proses terjadinya angin
darat dan angin laut disebabkan oleh beda sifat fisis antara permukaan darat
dan laut. Yaitu perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam menyerap dan
melepaskan energi panas matahari. Daratan menyerap dan melepas energi panas
lebih cepat daripada lautan. Periode angin darat dan angin laut adalah harian.
1.
Angin laut ( the sea breeze)
Angin laut terjadi
ketika pada pagi hingga menjelang sore hari, daratan menyerap energi panas
lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada di
laut. Akibatnya udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin
dari lautan. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat.
1.
Angin darat ( the land breeze)
Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut.
Pengaruh Gerakan Bumi
dan Bulan
Umbra adalah bagian
yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya menuju ke bumi. Penumbra adalah
bagian yang agak terang dan bentuknya makin jauh dari bulan semakin lebar.
Daerah yang berada
dalam liputan umbra akan mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang
berada dalam liputan penumbra mengalami gerhana matahari sebagian.
Pada gerhana matahari
total akan tampak cahaya korona matahari yang bentuknya seperti mahkota dan
semburan gas dari permukaan matahari yang berwarna lebih merah.
1. Gerhana Bulan
Gerhanan bulan yaitu
peristiwa terhalangnya cahaya matahari yang menuju ke bulan oleh bumi.
Peristiwa ini mengakibatkan bulan menjadi gelap karena tidak ada cahaya
matahari yang dipantulkan. Gerhana bulan terjadi jika posisi Matahari, Bumi dan
Bulan dalam satu garis lurus. Posisi bumi terletak diantara matahari dan
bulan. Ada tiga jenis gerhana bulan. Gerhana bulan total terjadi apabila
bulan berada tepat pada daerah umbra (bayangan inti bumi). Apabila hanya
sebagian saja permukaan bulan yang masuk ke dalam bayangan inti dan sebagian
yang lainnya ada dalam bayangan kabur, maka dinamakan gerhana bulan sebagian.
Sedangkan gerhanan bulan penumbra jika seluruh bagian bulan berada di
bagian penumbra bumi. Pada saat gerhanan bulan penumbra, bulan masih terlihat
meskipun tidak terlalu terang. Lamanya gerhana bulan bisa mencapai 6 bulan.
Akan tetapi untuk gerhana total hanya 1 jam 40 menit.
2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari yaitu
peristiwa tertutupnya matahari oleh bulan yang mengakibatkan terhalangnya
cahaya matahari untuk sampai ke bumi. Gerhana matahari akan terjadi jika
matahari, bumi, dan bulan terletak pada satu garis lurus. Pada saat gerhanan
matahari bulan terletak diantara matahari dan bumi. Gerhana matahari
tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari,
orang dilarang melihat ke arah matahari dengan mata telanjang karena hal ini
dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. Perlu kamu
ketahui, gerhana matahari ada tiga macam yaitu gerhana matahari total,
gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.
- Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total
atau disebut juga gerhana matahri sempurna. terjadi jika permukaan bumi
tertutupi oleh bayang-bayang umbra bulan. Gerhana ini terjadi hanya di daerah
yang terkena umbra (bayangan inti) bulan.
- Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana matahari
sebagian terjadi jika permukaan bumi tertutupi penumbra bulan. Jadi, matahari
tidak tertutup sempurna oleh bulan. Pada gerhana matahri sebagian, masih ada
bagian matahari yang yang terlihat terang. Waktu berlangsungnya gerhana
matahari sebagian lebih lama dibanding dengan waktu berlangsungnya gerhana
matahri total. Hal ini karena penumbra bulan lebih luas dari umbra bulan.
- Gerhana Matahri Cincin
Gerhana matahari cincin
terjadi pada saat bulan berada pada titik terjauhnya dari bumi. Pada kedudukan
ini panjang kerucut umbra tidak cukup menutupi bumi tetapi perpanjangan umbra
bulan yang menutupi bumi. Daerah di permukaan bumi yang terletak di
perpanjangan umbra bulan mengalami gerhana cincin. Di daerah yang mengalami
gerhana ini, matahari tampak bercahaya yang bentuknya seperti cincin. Sedangkan
di bagian tengahnya tampak kabur.
Tata
surya
1.Planet
Merkurius
Ciri-ciri Planet
Merkurius yang paling menonjol adalah Tanahnya yang gersang dan memiliki iklim
setengah dingin dan setengah panas.Karena Jaraknya yang paling dekat dengan
matahari .
Seperti gambar dibawah
ini
Ini adalah
Ciri-Ciri Dan Spesifikasi Planet Merkurius:
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama Planet
|
Merkurius
|
2
|
Kala Rotasi
|
59,0 Hari
|
3
|
Kala Revolusi
|
88,0 Hari
|
4
|
Atmosfer
|
Uap Natrium, Kalium
Yang Tipis
|
5
|
Satelit Alam
|
-
|
6
|
Jarak Di Matahari
|
57,9 Juta km
|
7
|
Diameter Planet
|
4,879 km
|
8
|
Warna Planet
|
Hitam Keputih-Putihan
|
Venus Adalah planet
terdekat kedua dengan matahari setelah Merkurius. Planet Venus juga merupakan
planet terdekat dengan bumi dan juga planet ini tidak punya satelit dan
arah rotasinya berbeda dengan planet yg lain .Lama rotasi venus lebih lama
dibandingkan dengan lama revolusinya .Lama rotasi venus adalah 249 hari dan
lama revolusinya adalah 224,7 hari .
Planet Venus Dapat dilihat dengan mata
telanjang,biasanya planet ini kelihatan di sebelah timur sebelum matahari
terbit sehingga sering disebut bintang fajar atau bintang kejora .Planet venus
ditutupi oleh awan padat sehingga permukaan planetnya sangat panas mencapai
480°C
Sehingga Tidak mungkin
ada air disana yang berbentuk cairan atau air disana selalu berbentuk gas .
Berikut adalah
ciri" Planet Venus secara Garis besar:
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama Planet
|
Venus
|
2
|
Kala Rotasi
|
249,0 Hari
|
3
|
Kala Revolusi
|
224,7 Hari
|
4
|
Atmosfer
|
Karbon Dioksida
(CO2), Nitrogen
|
5
|
Satelit Alam
|
-
|
6
|
Jarak Di Matahari
|
108,2 Juta km
|
7
|
Diameter Planet
|
12,104 Juta km
|
8
|
Warna Planet
|
Coklat Keputihan
|
3.Planet Bumi
Planet Bumi
adalah satu-satunya planet yang ada kehidupan atau tempat tinggal makhluk
hidup.Planet Bumi juga memiliki satelit yang bernama Bulan .Bumi dilindungi
oleh lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet B dan ultraviolet
C
Akan tetapi sangat
disayangkan sekarang ini ozon sudah banyak yang berlubang sehingga iklim dunia
akan semakin panas dan es di kutub makin lama akan semakin meleleh. Berikut
adalah foto lapisan ozon yang Sudah Rusak.
Ket: Warna Biru adalah
lubang ozon yg ada di kutub.
Ciri-ciri dari
planet bumi secara umum Sebagai berikut :
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama Planet
|
Bumi
|
2
|
Kala Rotasi
|
23,9 Jam
|
3
|
Kala Revolusi
|
365,3 Hari
|
4
|
Atmosfer
|
N2, O2, ARGON, CO2,
OZON, Gas lain
|
5
|
Satelit Alam
|
(1) Bulan
|
6
|
Jarak Di Matahari
|
150 Juta km
|
7
|
Diameter Planet
|
12,756 km
|
8
|
Warna Planet
|
Biru Kehijauan
|
4.Planet Mars
Planet
Mars adalah planet terdekat keempat dari matahari yang namanya diambil dari
dewa perang Romawi yaitu dewa ,Mars.Disebut juga planet "Merah"
karena tampak dari jauh berwarna kemerah-merahan disebabkan oleh keberadaan
besi (III) oksida di permukaan planet mars dan juga memiliki atmosfir yang sangat
tipis Masa rotasi dan sumbu planet mars mirip dengan planet bumi .
Berikut adalah ciri
" dari planet Mars :
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama Planet
|
Mars
|
2
|
Kala Rotasi
|
24,62 Jam
|
3
|
Kala Revolusi
|
687 Hari
|
4
|
Atmosfer
|
Karbon Dioksida ,
Nitrogen, Oksigen, Argon, Gas lain
|
5
|
Satelit Alam
|
(2) Phobos dan Deimos
|
6
|
Jarak Di Matahari
|
230 Juta km
|
7
|
Diameter Planet
|
6.790 km
|
8
|
Warna Planet
|
Merah Kehitaman
|
5.Planet Yupiter
Planet Yupiter adalah planet terbesar di tata surya dan juga planet terberat di
tatasurya. Planet yupiter memiliki cincin yang terbuat dari debu bekas gagalnya
Pembentukan satelit alam Yupiter .Planet Yupiter memiliki banyak satelit
yang seluruhnya berjumlah 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede,
Callisto
CIRI- CIRI planet yupiter
NO
|
JENIS
|
HASIL
|
1
|
Nama Planet
|
Jupiter
|
2
|
Kala Rotasi
|
9,8 Jam
|
3
|
Kala Revolusi
|
11,86 tahun
|
4
|
Atmosfer
|
Hidrogen, Helium,
Metana, Air, Etana, dsb
|
5
|
Satelit Alam
|
(63) di antaranya
Europa, Ganymede, Callisto
|
6
|
Jarak Di Matahari
|
778,3 Juta km
|
7
|
Diameter Planet
|
14.980 km
|
8
|
Warna Planet
|
-
|
6. Saturnus
Saturnus merupakan
planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter bumi.
Keistimewaan planet ini, yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini
diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin
saturnus sangat tipis tebalnya sekitar 10 – 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000
km. Saturnus memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan.
7. Uranus
Sampai tahun 1781, orang mengira Saturnus adalah planet terjauh dari bumi. Akan tetapi, William Herschel menemukan planet Uranus. Uranus merupakan planet ketiga terbesarsetelah Jupiter dan Saturnus. Diameter
Uranus hampir empat
kali diameter bumi atau kurang lebih 50.800 km. Karena jaraknya
yang sangat jauh dari bumi serta atmosfernya sangat tebal, Uranus
angat sulit diamati dari bumi. Uranus dikelilingi lima buah satelit
dan yang paling besar adalah Titania.
8. Neptunus
Neptunus pertama kali
ditemukan pada tahun 1846 oleh observatorium Berlin. Planet ini
tampak seperti kembaran Uranus karena ukurannya yang hampir sama.
Neptunus berdiameter kurang lebih 48.600 km. Suhu permukaannya lebih
dingin daripada Uranus, yaitu sekitar minus 200° C. Neptunus memiliki dua
buah satelit, yaitu Triton dan Nereid. Triton adalah satelit terbesar.
Pluto
tidak termasuk planet
Mulai 24 Agustus 2006
jangan pernah terpeleset mengucapkan Planet Pluto lagi. Karena sejak hari itu,
Pluto sudah diputuskan tidak lagi berhak menyandang predikat sebagai planet.
Sidang Umum Himpunan Astronomi Internasional (International Astronomical Union/IAU) Ke-26 di Praha, Republik Ceko, menghasilkan keputusan bersejarah dalam dunia astronomi dengan mengeluarkan Pluto dari daftar planet-planet di Tata Surya kita. Mulai sekarang, anggota Tata Surya hanya terdiri dari delapan planet, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota Keluarga Planet Tata Surya selama 76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Resolusi 5A Sidang Umum IAU Ke-26 berisi definisi baru itu.
Sidang Umum Himpunan Astronomi Internasional (International Astronomical Union/IAU) Ke-26 di Praha, Republik Ceko, menghasilkan keputusan bersejarah dalam dunia astronomi dengan mengeluarkan Pluto dari daftar planet-planet di Tata Surya kita. Mulai sekarang, anggota Tata Surya hanya terdiri dari delapan planet, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota Keluarga Planet Tata Surya selama 76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Resolusi 5A Sidang Umum IAU Ke-26 berisi definisi baru itu.
Dalam resolusi tersebut
dinyatakan, sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga
syarat :
1.
Mengorbit Matahari
2.
Berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan
bentuk bulat
3.
Memiliki jalur orbit yang jelas dan
"bersih" (tidak ada benda langit lain di orbit tersebut)
Definisi tersebut
adalah definisi universal pertama tentang planet sejak istilah planet dikenal
di kalangan astronom, bahkan sebelum era Nicolaus Copernicus yang tahun 1543
membuktikan Bumi adalah salah satu planet yang berputar mengelilingi Matahari.
Dengan definisi baru tersebut, Pluto tidak berhak menyandang nama planet karena tidak memenuhi syarat yang ketiga. Orbit Pluto memotong orbit planet Neptunus sehingga dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Pluto kadang berada lebih dekat dengan Matahari dibandingkan Neptunus.
Dengan definisi baru tersebut, Pluto tidak berhak menyandang nama planet karena tidak memenuhi syarat yang ketiga. Orbit Pluto memotong orbit planet Neptunus sehingga dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Pluto kadang berada lebih dekat dengan Matahari dibandingkan Neptunus.
Asteroid
Asteroid dianggap
sisa-sisa planet yang rusak awal tata surya. Asteroid tidak memiliki bentuk
yang tetap dan terlalu kecil untuk bola dalam bentuk. Mereka ellipsoids (dua
dimensi gambar), atau tidak teratur berbentuk halter.
Ketika mereka memiliki
bentuk yang berbeda, mereka juga bervariasi dalam ukuran mereka. Ceres asteroid
pertama, ditemukan pada Januari 1801 oleh astronom Italia Giuseppe Piazzi,
adalah asteroid terbesar yang diketahui dan 940 km di diameter. Beberapa
asteroid terkecil hanya 6 meter dengan diameter. Massa dari semua asteroid
ditambahkan bersama-sama, diyakini lebih rendah daripada dari massa Bulan.
Hanya 200.000 asteroid telah ditemukan sejauh ini, tapi lebih belum ditemukan
asteroid miliar masih keluar dalam sistem surya kita.
Asteroid Belt
Kebanyakan asteroid
terletak di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, namun ada sabuk lebih dalam
tata surya, yaitu yang di luar orbit Neptunus. Sabuk itu sendiri memiliki teori
originasi menarik. Kebanyakan astronom percaya bahwa sabuk adalah sebuah planet
rusak, sementara beberapa mengatakan bahwa sabuk material primordial yang tidak
pernah berkoalisi menjadi planet karena gaya tarik gravitasi Jupiter. Sabuk
asteroid terletak antara orbit Mars dan Jupiter dan berisi lebih dari 200
asteroid yang lebih besar dari 100 km dengan diameter, dan lebih dari 750.000
asteroid dengan diameter lebih besar dari 1 km. Sebagian besar asteroid yang
ditemukan di sabuk ini karena interaksi gravitasi antara tata surya dan benda
langit di dalamnya.
Berbeda dengan fiksi
dipopulerkan oleh penggambaran berbagai sabuk asteroid, itu sama sekali tidak
padat. Daerah ini begitu luas bahwa asteroid adalah ratusan ribu kilometer
jauhnya dari tetangga terdekat mereka. Asteroid begitu kecil dan jauh dari satu
sama lain bahwa mereka muncul bintang sebagai samar, dan kecuali Ceres, tidak
cukup terang untuk dilihat tanpa bantuan teleskop. Hanya Vesta asteroid, pada
kesempatan langka dari langit gelap yang sangat jelas dapat menjadi terlihat
dengan mata telanjang.
Apa Asteroid Made Of?
Asteroid terbuat dari
mineral yang berbeda dan zat. Hal ini tergantung pada planet yang mereka memisahkan
diri dari dalam tabrakan, serta reaksi kimia yang mereka mungkin pernah
mengalami saat mengorbit di tata surya. Asteroid terdekat dengan Matahari
sebagian besar karbon dan yang lebih jauh terdiri dari batuan silikat. Asteroid
logam terbuat dari besi 70-80% dan nikel yang tersisa dengan logam lainnya
seperti iridium campuran masuk Beberapa juga terbuat dari logam silikat dan
setengah setengah.
Ceres asteroid terdiri
dari inti berbatu ditutupi oleh mantel es, sedangkan Vesta memiliki inti
nikel-besi, kerak basaltik dan mencakup dari magnesium silikat besi (olivin
mantel).
Asteroid komposisi
telah diklasifikasikan sebagai berikut:
Kelas C asteroid: Mereka ditemukan di sabuk luar Bumi dan
lebih gelap dan lebih karbon daripada yang ditemukan di kelas S.
Kelas D asteroid: Mereka juga dikenal sebagai asteroid
Trojan Jupiter dan gelap dan karbon dalam komposisi.
S asteroid kelas: Mereka ditemukan di sabuk batin Bumi,
lebih dekat ke Mars dan terdiri dari sebagian besar batu dan besi.
V kelas asteroid: Mereka adalah kelompok yang jauh-keluar
dari asteroid yang mengikuti jalan antara orbit Jupiter dan Uranus, dan terbuat
dari beku, bahan letusan. Sebuah asteroid dekat Bumi bertabrakan dengan Bumi
sekitar 65 juta tahun lalu, yang memicu perubahan lingkungan, menyebabkan
kepunahan dinosaurus. Asteroid ini menciptakan lingkaran depresi besar yang
disebut Cekungan Chicxulub dan berpusat di Meksiko Semenanjung Yucatan, daya
tarik wisata utama. Meskipun kemungkinan tabrakan asteroid dengan Bumi sangat
jarang, mereka datang sangat dekat dengan planet kita akibat tabrakan dan
entakan gravitasi di orbit Matahari yang sangat elips. Kebanyakan asteroid
terbakar di atmosfer dan tidak pernah mencapai Bumi. Proyek NASA, seperti Riset
Asteroid Lincoln Near-Earth (LINEAR) dan Pelacakan Asteroid Dekat Bumi (NEAT)
tujuan utama adalah untuk mendeteksi dan mencegat asteroid atau benda langit
lainnya mendekati Bumi sebelum mereka menyebabkan kerusakan tak terhitung untuk
planet kita.
Komet
Bagian-bagian komet
Bagian-bagian komet terdiri
dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Bagian-bagian komet sebagai berikut :
1.
Inti, merupakan bahan yang sangat padat, diameternya mencapai beberapa
kilometer, dan terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun komet, yang
kemudian berubah menjadi gas. (Inti komet adalah sebongkah batu dan salju.)
2.
Koma, merupakan daerah kabut atau daerah yang mirip tabir di sekeliling inti.
3.
Lapisan hidrogen, yaitu lapisan yang menyelubungi koma, tidak tampak oleh mata
manusia. Diameter awan hidrogen sekitar 20 juta kilometer.
4.
Ekor, yaitu gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat di dekat matahari.
Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet
terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak
berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet
tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi
gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul
ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi.
Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.
Lantas, mengapa ekor komet selalu menjauhi matahari?
karena komet itu terkena badai matahari, sehingga ekor komet itu tertiup menjauhi matahari.
karena komet itu terkena badai matahari, sehingga ekor komet itu tertiup menjauhi matahari.
0 komentar:
Posting Komentar