Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Blog Archive

Jumat, 10 Januari 2014

Bumi dan Antariksa

Akibat Rotasi Bumi

Akibat rotasi bumi adalah:
Sekali rotasi Bumi memerlukan waktu sehari 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam.
a) Terjadinya pergantian siang dan malam, bagian bumi yang menghadap ke matahri akan mengalami siang hari dan baian yang membelakangi matahari mengalami malam hari. Selama 12 jam akan bergantian yang tadinya malam berganti menjadi siang begitu juga yang tadinya siang berganti malam.
b) Terjadinya gerakan semu matahari, matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat mengitari bumi, seolah-olah matahari terbit dari sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.
c) Terjadinya perbedaan waktu. Terdapat perbedaan waktu di tempat-tempat yang berbeda letak meridiannya. Setiap 1° berbeda 4 menit atau setiap 15° berbeda 1 jam. Atas dasar inilah diadakan pembagian wilayah waktu. Seperti di Indonesia daerah yang terletak antara 95° BT sampai 141° BT dibagi menjadi 3 wilayah waktu, yaitu:
1) Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) berada di antara garis bujur 95°BT dan 105°BT
2) Waktu Indonesia Bagian Tengan (WITA) berada antara garis bujur 105°BT dan 120°BT
3) Waktu Indonesia Timur (WIT) berada di antar garis bujur 120°BT dan 135°BT
Kota Greenwich dekat London Inggris ditetapkan sebagai garis bujur 0°.
d. Terjadi penggembungan di bagian tengah dan terjadi pemampatan di daerah kutub.
Revolusi dan Rotasi Bulan
Waktu yang diperlukan adalah 365,25 hari atau 1 tahun. Bumu mengelilingi matahari dalam orbt yang berbentuk elips.selama bergerak, sumbu bumi selalu miring. Kemiringan itu membentuk sudut 66,5 terhadap ekliptika. Ekliptika adalah bidang edar (orbit)bumi mengelilingi matahari.
Bulan adalah satelit bumi. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu berotasi pada porosnya, beredar mengelilingi bumi, dan bersama bumi beredar mengelilingi matahari. Periode revolusi bulan mengelilingi Bumi ternyata sama dengan periode rotasinya. Artinya, kecepatan bulan mengitari bumi sama dengan rotasi pada porosnya. Akibatnya, permukaan bulan terlihat dari bumi selalu sama. Sama halnya dengan planet, bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi bulan tampak terang pada malam hari. Ini dikarenakan bulan memantulkan cahaya dari matahari. Penampakan bulan dari bumi tidak sama. Perubahan penampakan bulan tersebut dinamakan fase-fase bulan, di antaranya bulan sabit, bulan purnama bulan, bulan separuh, dan bulan susut.
1.        Hari pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
2.        Hari keempat, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
3.        Hari kedelapan, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
4.        Hari kesebelas, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
5.        Hari keempat belas, Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
6.        Hari ketujuh belas, Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
7.        Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
8.        Hari kedua puluh lima, Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru.

Pasang surut
Pasang surut (sering disingkat pasut) adalah gerakan naik turunnya muka laut secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. Matahari mempunyai massa 27 juta kali lebih besar dari massa bulan, tetapi jaraknya pun sangat jauh dari bumi (rata-rata 149,6 juta km). Sedangkan bulan, sebagai satelit kecil, jaraknya sangat dekat ke bumi (rata-rata 381.160 km). Dalam mekanika alam semesta, jarak lebih menentukan daripada massa. Oleh karenanya pula bulan mempunyai peranan yang lebih besar daripada matahari dalam menentukan pasang-surut. Perhitungan-perhitungan matematis telah menunjukkan bahwa gaya tarik bulan yang mempengaruhi pasang-surut besarnya kurang lebih 2,2 kali lebih kuat daripada gaya tarik matahari.
            Karena adanya gaya tarik bulan yang sangat kuat, maka bagian bumi yang terdekat ke bulan akan tertarik membengkak hingga perairan samudra di situ akan naik dan menimbulkan pasang. Pada saat yang sama, bagian bola Bumi dibaliknya akan mengalami keadaan serupa atau pasang pula. Sementara itu pada sisi lainnya yang tegak lurus terhadap poros bumi-bulan, air samudra akan bergerak ke samping  hingga menyebabkan terjadinya keadaan surut disitu.
            Bulan berputar mengelilingi bumi sekali dalam 24 jam 51 menit. Jika faktor-faktor lain diabaikan maka suatu lokasi di Bumi akan mengalami dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari. Dengan demikian tiap siklus pasang-surut akan bergeser mundur 51 menit setiap hari.
            Tentu saja teori tersebut diatas terlampau disederhanakan, karena sebetulnya teori tersebut baru mendekati kebenaran dengan menggunakan anggapan-anggapan : (1) jika seluruh permukaan bumi tertutup merata oleh laut, (2) jika hanya ada pengaruh bulan saja, atau matahari saja, tetapi tidak keduanya bersama-sama, (3) jika bulan dan matahari mempunyai orbit yang benar-benar berupa lingkaran dan orbitnya tepat di atas khatulistiwa.
            Dalam kenyataannya, anggapan-anggapan yang ideal itu tidak kita temukan. Misalnya saja, laut tidak meliputi bumi ini secara merata, tetapi terputus-putus oleh adanya benua dan pulau-pulau. Topografi dasar laut pun tidak rata mendatar tetapi sangat bervariasi, dari palung sangat dalam, gunung bawah laut, sampai paparan yang luas dan dangkal. Demikian pula ada selat yang sempit dan panjang atau teluk berbentuk corong dengan dasar melandai dan sebagainya. Kesemua ini menimbulkan penyimpangan dari kondisi yang ideal, dan dapat menimbulkan ciri-ciri pasang-surut yang berbeda-beda dari suatu lokasi itu ke lokasi lainnya.
            Selain itu posisi kedudukan bulan dan matahari dalam orbit selalu berubah relative terhadap bumi. Apabila bulan dan matahari berada kurang lebih pada satu garis lurus dengan bumi, seperti pada saat bulan muda atau pada saat bulan purnama, maka gaya tarik keduanya akan saling memperkuat. Dalam keadaan demikian terjadilah pasang-surut purnama (Spring tide) dengan tinggi air yang luar biasa, melebihi tinggi pasang yang umum. Pasang purnama adalah pasang yang menunjukkan kisaran terbesar (baik naik maupun turun) dan terjadi bila bulan dan matahari terletak sejajar sehingga kedua gayanya bergabung.  Sebaliknya, surutnya pun sangat rendah, hingga lokasi-lokasi tertentu dengan pantai yang landai bisa menjadi kering sampai jauh kelaut. Tetapi jika bulan dan matahari membentuk sudut siku-siku terhadap bumi maka gaya tarik keduanya akan saling meniadakan. Akibatnya, perbedaan tinggi air antara pasang dan surut hanya kecil saja, dan keadaan ini dikenal sebagai pasang perbani (Nead tide).
            Selain itu orbit bulan dan matahari terhadap bumi tidaklah benar-benar sirkuler, hingga kadang-kadang bulan dan matahari mendekat atau menjauh dari bumi. Jika bulan atau matahari berada pada jarak terdekat terhadap bumi maka pengaruhnya pun akan paling besar terhadap pasang-surut. Keadaannya akan lebih kompleks lagi karena orbit bulan dan matahari tidaklah tegak lurus di atas khatulistiwa melainkan condong.
            Dilihat dari pola gerakan muka lautnya, pasang-surut di Indonesia dapat dibagi menjadi empat jenis yakni pasang surut harian tunggal (diurnal tide), harian ganda (semidiurnal tide) dan dua jenis campuran. Pada jenis tunggal hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut setiap hari. Pada jenis harian ganda, tiap hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut yang tingginya masing-masing hampir sama. Disamping itu, dikenal pula campuran dari keduanya, meskipun jenis tunggal ataupun gandanya masih menonjol. Pada pasang-suurt campuran condong ke harian ganda (mixed tide, prevailing semidiurnal), terjadi dua pasang dan dua kali surut dalam sehari, tetapi berbeda dalam tinggi dan waktunya. Sedangkan  jenis campuran condong ke harian tunggal (mixed tide, prevailing diurnal), pada jenis ini tiap hari terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi kadang-kadang pula untuk sementara dengan dua kali pasang dan dua kali surut, yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktunya.
            Pasang-surut tidak hanya mempengaruhi lapisan di bagian teratas, melainkan seluruh massa air. Energinya pun sangat besar. Di perairan-perairan pantai, terutama di teluk-teluk atau selat-selat yang sempit, gerakan naik turun muka air akan menimbulkan terjadinya arus pasang-surut. Biasanya arahnya kurang lebih bolak-balik, misalnya jika muka air bergerak naik arus mengalir ke luar. Di tempat-tempat tertentu arus pasang-surut ini cukup kuat.
Angina darat dan angina laut
Proses terjadinya angin darat dan angin laut disebabkan oleh beda sifat fisis antara permukaan darat dan laut. Yaitu perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam menyerap dan melepaskan energi panas matahari. Daratan menyerap dan melepas energi panas lebih cepat daripada lautan. Periode angin darat dan angin laut adalah harian.
1.        Angin laut ( the sea breeze)
Angin laut terjadi ketika pada pagi hingga menjelang sore hari, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada di laut. Akibatnya udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat.

1.        Angin darat ( the land breeze)

Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin). Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara. Gerakan konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke laut.

Pengaruh Gerakan Bumi dan Bulan
Umbra adalah bagian yang gelap dan berbentuk kerucut yang puncaknya menuju ke bumi. Penumbra adalah bagian yang agak terang dan bentuknya makin jauh dari bulan semakin lebar.
Daerah yang berada dalam liputan umbra akan mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang berada dalam liputan penumbra mengalami gerhana matahari sebagian.
Pada gerhana matahari total akan tampak cahaya korona matahari yang bentuknya seperti mahkota dan semburan gas dari permukaan matahari yang berwarna lebih merah.
1. Gerhana Bulan
Gerhanan bulan yaitu peristiwa terhalangnya cahaya matahari yang menuju ke bulan oleh bumi. Peristiwa ini mengakibatkan bulan menjadi gelap karena tidak ada cahaya matahari yang dipantulkan. Gerhana bulan terjadi jika posisi Matahari, Bumi dan Bulan dalam satu garis lurus.  Posisi bumi terletak diantara matahari dan bulan. Ada tiga jenis gerhana bulan.  Gerhana bulan total terjadi apabila bulan berada tepat pada daerah umbra (bayangan inti bumi). Apabila hanya sebagian saja permukaan bulan yang masuk ke dalam bayangan inti dan sebagian yang lainnya ada dalam bayangan kabur, maka dinamakan gerhana bulan sebagian. Sedangkan gerhanan bulan penumbra jika seluruh bagian bulan berada  di bagian penumbra bumi. Pada saat gerhanan bulan penumbra, bulan masih terlihat meskipun tidak terlalu terang. Lamanya gerhana bulan bisa mencapai 6 bulan. Akan tetapi untuk gerhana total hanya 1 jam 40 menit.




2. Gerhana Matahari
Gerhana matahari yaitu peristiwa tertutupnya matahari oleh bulan yang mengakibatkan terhalangnya cahaya matahari untuk sampai ke bumi. Gerhana matahari akan terjadi jika matahari, bumi, dan bulan terletak pada satu garis lurus. Pada saat gerhanan matahari  bulan terletak diantara matahari dan bumi. Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. Perlu kamu ketahui, gerhana matahari ada tiga macam yaitu gerhana matahari total,  gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin.
  • Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total atau disebut juga gerhana matahri sempurna. terjadi jika permukaan bumi tertutupi oleh bayang-bayang umbra bulan. Gerhana ini terjadi hanya di daerah yang terkena umbra (bayangan inti) bulan.
  • Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana matahari sebagian terjadi jika permukaan bumi tertutupi penumbra bulan. Jadi, matahari tidak tertutup sempurna oleh bulan. Pada gerhana matahri sebagian, masih ada bagian matahari yang yang terlihat terang. Waktu berlangsungnya gerhana matahari sebagian lebih lama dibanding dengan waktu berlangsungnya gerhana matahri total. Hal ini karena penumbra bulan lebih luas dari umbra bulan.
  • Gerhana Matahri Cincin
Gerhana matahari cincin terjadi pada saat bulan berada pada titik terjauhnya dari bumi. Pada kedudukan ini panjang kerucut umbra tidak cukup menutupi bumi tetapi perpanjangan umbra bulan yang menutupi bumi. Daerah di permukaan bumi yang terletak di perpanjangan umbra bulan mengalami gerhana cincin. Di daerah yang mengalami gerhana ini, matahari tampak bercahaya yang bentuknya seperti cincin. Sedangkan di bagian tengahnya tampak kabur.


Tata surya
1.Planet Merkurius 




Ciri-ciri Planet Merkurius yang paling menonjol adalah Tanahnya yang gersang dan memiliki iklim setengah dingin dan setengah panas.Karena Jaraknya yang paling dekat dengan matahari .
Seperti gambar dibawah ini 
 Ini adalah Ciri-Ciri Dan Spesifikasi Planet Merkurius: 
NO
JENIS
HASIL
1
Nama Planet
Merkurius
2
Kala Rotasi
59,0 Hari
3
Kala Revolusi
88,0 Hari
4
Atmosfer
Uap Natrium, Kalium Yang Tipis
5
Satelit Alam
-
6
Jarak Di Matahari
57,9 Juta km
7
Diameter Planet
4,879 km
8
Warna Planet
Hitam Keputih-Putihan
2.Planet Venus<katongilang.blogspot.com>
Venus Adalah planet terdekat kedua dengan matahari setelah Merkurius. Planet Venus juga merupakan planet terdekat dengan bumi dan juga  planet ini tidak punya satelit dan arah rotasinya berbeda dengan planet yg lain .Lama rotasi venus lebih lama dibandingkan dengan lama revolusinya .Lama rotasi venus adalah 249 hari dan lama revolusinya adalah 224,7 hari .
 Planet Venus Dapat dilihat dengan mata telanjang,biasanya planet ini kelihatan di sebelah timur sebelum matahari terbit sehingga sering disebut bintang fajar atau bintang kejora .Planet venus ditutupi oleh awan padat sehingga permukaan planetnya sangat panas mencapai 480°C
Sehingga Tidak mungkin ada air disana yang berbentuk cairan atau air disana selalu berbentuk gas .
 Berikut adalah ciri" Planet Venus secara Garis besar:
NO
JENIS
HASIL
1
Nama Planet
Venus
2
Kala Rotasi
249,0 Hari
3
Kala Revolusi
224,7 Hari
4
Atmosfer
Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen
5
Satelit Alam
-
6
Jarak Di Matahari
108,2 Juta km
7
Diameter Planet
12,104 Juta km
8
Warna Planet
Coklat Keputihan


3.Planet Bumi
 Planet Bumi adalah satu-satunya planet yang ada kehidupan atau tempat tinggal makhluk hidup.Planet Bumi juga memiliki satelit yang bernama Bulan .Bumi dilindungi oleh lapisan ozon yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet B dan ultraviolet C
Akan tetapi sangat disayangkan sekarang ini ozon sudah banyak yang berlubang sehingga iklim dunia akan semakin panas dan es di kutub makin lama akan semakin meleleh. Berikut adalah foto lapisan ozon yang Sudah Rusak.
Ket: Warna Biru adalah lubang ozon yg ada di kutub.
 Ciri-ciri dari planet bumi secara umum Sebagai berikut :
NO
JENIS
HASIL
1
Nama Planet
Bumi
2
Kala Rotasi
23,9 Jam
3
Kala Revolusi
365,3 Hari
4
Atmosfer
N2, O2, ARGON, CO2, OZON, Gas lain
5
Satelit Alam
(1) Bulan
6
Jarak Di Matahari
150 Juta km
7
Diameter Planet
12,756 km
8
Warna Planet
Biru Kehijauan

4.Planet Mars
   Planet Mars adalah planet terdekat keempat dari matahari yang namanya diambil dari dewa perang Romawi  yaitu dewa ,Mars.Disebut juga planet "Merah" karena tampak dari jauh berwarna kemerah-merahan disebabkan oleh keberadaan besi (III) oksida di permukaan planet mars dan juga memiliki atmosfir yang sangat tipis Masa rotasi dan sumbu planet mars mirip dengan planet bumi .
Berikut adalah ciri " dari planet Mars :
NO
JENIS
HASIL
1
Nama Planet
Mars
2
Kala Rotasi
24,62 Jam
3
Kala Revolusi
687 Hari
4
Atmosfer
Karbon Dioksida , Nitrogen, Oksigen, Argon, Gas lain
5
Satelit Alam
(2) Phobos dan Deimos
6
Jarak Di Matahari
230 Juta km
7
Diameter Planet
6.790 km
8
Warna Planet
Merah Kehitaman
  
5.Planet Yupiter    
    Planet Yupiter adalah planet terbesar di tata surya dan juga planet terberat di tatasurya. Planet yupiter memiliki cincin yang terbuat dari debu bekas gagalnya Pembentukan satelit alam Yupiter  .Planet Yupiter memiliki banyak satelit yang seluruhnya berjumlah 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto
CIRI- CIRI planet yupiter
NO
JENIS
HASIL
1
Nama Planet
Jupiter
2
Kala Rotasi
9,8 Jam
3
Kala Revolusi
11,86 tahun
4
Atmosfer
Hidrogen, Helium, Metana, Air, Etana, dsb
5
Satelit Alam
(63) di antaranya Europa, Ganymede, Callisto
6
Jarak Di Matahari
778,3 Juta km
7
Diameter Planet
14.980 km
8
Warna Planet

6. Saturnus
Saturnus merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan diameter 10 kali diameter bumi. Keistimewaan planet ini, yaitu cincin yang mengelilinginya. Cincin ini diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil dan butir-butir es. Cincin saturnus sangat tipis tebalnya sekitar 10 – 1000 m dan lebarnya sekitar 275.000 km. Saturnus memiliki 22 satelit. Satelit yang terbesar adalah Titan.
7. Uranus

Sampai tahun 1781, orang mengira Saturnus adalah planet terjauh dari bumi. Akan tetapi, William Herschel menemukan planet Uranus. Uranus merupakan planet ketiga terbesarsetelah Jupiter dan Saturnus. Diameter
Uranus hampir empat kali diameter bumi atau kurang lebih 50.800 km. Karena jaraknya yang sangat jauh dari bumi serta atmosfernya sangat tebal, Uranus angat sulit diamati dari bumi. Uranus dikelilingi lima buah satelit dan yang paling besar adalah Titania.

8. Neptunus
Neptunus pertama kali ditemukan pada tahun 1846 oleh observatorium Berlin. Planet ini tampak seperti kembaran Uranus karena ukurannya yang hampir sama. Neptunus berdiameter kurang lebih 48.600 km. Suhu permukaannya lebih dingin daripada Uranus, yaitu sekitar minus 200° C. Neptunus memiliki dua buah satelit, yaitu Triton dan Nereid. Triton adalah satelit terbesar.

Pluto tidak termasuk planet
Mulai 24 Agustus 2006 jangan pernah terpeleset mengucapkan Planet Pluto lagi. Karena sejak hari itu, Pluto sudah diputuskan tidak lagi berhak menyandang predikat sebagai planet.

Sidang Umum Himpunan Astronomi Internasional (International Astronomical Union/IAU) Ke-26 di Praha, Republik Ceko, menghasilkan keputusan bersejarah dalam dunia astronomi dengan mengeluarkan Pluto dari daftar planet-planet di Tata Surya kita. Mulai sekarang, anggota Tata Surya hanya terdiri dari delapan planet, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota Keluarga Planet Tata Surya selama 76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Resolusi 5A Sidang Umum IAU Ke-26 berisi definisi baru itu.
Dalam resolusi tersebut dinyatakan, sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat :
1.        Mengorbit Matahari
2.        Berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat
3.        Memiliki jalur orbit yang jelas dan "bersih" (tidak ada benda langit lain di orbit tersebut)
Definisi tersebut adalah definisi universal pertama tentang planet sejak istilah planet dikenal di kalangan astronom, bahkan sebelum era Nicolaus Copernicus yang tahun 1543 membuktikan Bumi adalah salah satu planet yang berputar mengelilingi Matahari.

Dengan definisi baru tersebut, Pluto tidak berhak menyandang nama planet karena tidak memenuhi syarat yang ketiga. Orbit Pluto memotong orbit planet Neptunus sehingga dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Pluto kadang berada lebih dekat dengan Matahari dibandingkan Neptunus.
Asteroid
Asteroid dianggap sisa-sisa planet yang rusak awal tata surya. Asteroid tidak memiliki bentuk yang tetap dan terlalu kecil untuk bola dalam bentuk. Mereka ellipsoids (dua dimensi gambar), atau tidak teratur berbentuk halter.
Ketika mereka memiliki bentuk yang berbeda, mereka juga bervariasi dalam ukuran mereka. Ceres asteroid pertama, ditemukan pada Januari 1801 oleh astronom Italia Giuseppe Piazzi, adalah asteroid terbesar yang diketahui dan 940 km di diameter. Beberapa asteroid terkecil hanya 6 meter dengan diameter. Massa dari semua asteroid ditambahkan bersama-sama, diyakini lebih rendah daripada dari massa Bulan. Hanya 200.000 asteroid telah ditemukan sejauh ini, tapi lebih belum ditemukan asteroid miliar masih keluar dalam sistem surya kita.
Asteroid Belt
Kebanyakan asteroid terletak di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter, namun ada sabuk lebih dalam tata surya, yaitu yang di luar orbit Neptunus. Sabuk itu sendiri memiliki teori originasi menarik. Kebanyakan astronom percaya bahwa sabuk adalah sebuah planet rusak, sementara beberapa mengatakan bahwa sabuk material primordial yang tidak pernah berkoalisi menjadi planet karena gaya tarik gravitasi Jupiter. Sabuk asteroid terletak antara orbit Mars dan Jupiter dan berisi lebih dari 200 asteroid yang lebih besar dari 100 km dengan diameter, dan lebih dari 750.000 asteroid dengan diameter lebih besar dari 1 km. Sebagian besar asteroid yang ditemukan di sabuk ini karena interaksi gravitasi antara tata surya dan benda langit di dalamnya.
Berbeda dengan fiksi dipopulerkan oleh penggambaran berbagai sabuk asteroid, itu sama sekali tidak padat. Daerah ini begitu luas bahwa asteroid adalah ratusan ribu kilometer jauhnya dari tetangga terdekat mereka. Asteroid begitu kecil dan jauh dari satu sama lain bahwa mereka muncul bintang sebagai samar, dan kecuali Ceres, tidak cukup terang untuk dilihat tanpa bantuan teleskop. Hanya Vesta asteroid, pada kesempatan langka dari langit gelap yang sangat jelas dapat menjadi terlihat dengan mata telanjang.
Apa Asteroid Made Of?
Asteroid terbuat dari mineral yang berbeda dan zat. Hal ini tergantung pada planet yang mereka memisahkan diri dari dalam tabrakan, serta reaksi kimia yang mereka mungkin pernah mengalami saat mengorbit di tata surya. Asteroid terdekat dengan Matahari sebagian besar karbon dan yang lebih jauh terdiri dari batuan silikat. Asteroid logam terbuat dari besi 70-80% dan nikel yang tersisa dengan logam lainnya seperti iridium campuran masuk Beberapa juga terbuat dari logam silikat dan setengah setengah.
Ceres asteroid terdiri dari inti berbatu ditutupi oleh mantel es, sedangkan Vesta memiliki inti nikel-besi, kerak basaltik dan mencakup dari magnesium silikat besi (olivin mantel).
Asteroid komposisi telah diklasifikasikan sebagai berikut:
Kelas C asteroid: Mereka ditemukan di sabuk luar Bumi dan lebih gelap dan lebih karbon daripada yang ditemukan di kelas S.
Kelas D asteroid: Mereka juga dikenal sebagai asteroid Trojan Jupiter dan gelap dan karbon dalam komposisi.
S asteroid kelas: Mereka ditemukan di sabuk batin Bumi, lebih dekat ke Mars dan terdiri dari sebagian besar batu dan besi.
V kelas asteroid: Mereka adalah kelompok yang jauh-keluar dari asteroid yang mengikuti jalan antara orbit Jupiter dan Uranus, dan terbuat dari beku, bahan letusan. Sebuah asteroid dekat Bumi bertabrakan dengan Bumi sekitar 65 juta tahun lalu, yang memicu perubahan lingkungan, menyebabkan kepunahan dinosaurus. Asteroid ini menciptakan lingkaran depresi besar yang disebut Cekungan Chicxulub dan berpusat di Meksiko Semenanjung Yucatan, daya tarik wisata utama. Meskipun kemungkinan tabrakan asteroid dengan Bumi sangat jarang, mereka datang sangat dekat dengan planet kita akibat tabrakan dan entakan gravitasi di orbit Matahari yang sangat elips. Kebanyakan asteroid terbakar di atmosfer dan tidak pernah mencapai Bumi. Proyek NASA, seperti Riset Asteroid Lincoln Near-Earth (LINEAR) dan Pelacakan Asteroid Dekat Bumi (NEAT) tujuan utama adalah untuk mendeteksi dan mencegat asteroid atau benda langit lainnya mendekati Bumi sebelum mereka menyebabkan kerusakan tak terhitung untuk planet kita.
Komet
Bagian-bagian komet
Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Bagian-bagian komet sebagai berikut :
1.      Inti, merupakan bahan yang sangat padat, diameternya mencapai beberapa kilometer, dan terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun komet, yang kemudian berubah menjadi gas. (Inti komet adalah sebongkah batu dan salju.)
2.      Koma, merupakan daerah kabut atau daerah yang mirip tabir di sekeliling inti.
3.      Lapisan hidrogen, yaitu lapisan yang menyelubungi koma, tidak tampak oleh mata manusia. Diameter awan hidrogen sekitar 20 juta kilometer.

4.      Ekor, yaitu gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat di dekat matahari. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet. Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.
Lantas, mengapa ekor komet selalu menjauhi matahari?

karena komet itu terkena badai matahari, sehingga ekor komet itu tertiup menjauhi matahari.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Pengikut

kebersamaan anak fisika reguler unja 2012

kebersamaan anak fisika reguler unja 2012